.jpg)
Meskipun lokasi rel yang menganga hanya berjarak sekitar 15 meter
dari stasuin, namun tidak ada upaya dari pihak KAI Untuk melakukan pembangunan
plang dilokasi tersebut. Sejumlah pengendara yang melintas terpaksa
berhati-hati karena tidak ada peringatan lanjutan yang memberitahukan
kedatangan kereta api selain suara kereta yang terdengar dari kejauhan.
“Kalau tidak berhati-hati bisa saja tersambar kereta. Meskipun
lokasi rel ini tepat berada di dekat stasiun, namun tidak ada upaya petugas
untuk membuat plang. Terlebih rel ini berada di jalan lintas yang intensitas
kendaraan sangat tinggi,” ungkap Suparman (34) salah satu pengendara yang
mengaku nyaris tertabrak Kereta karena tidak mendengar adanya kedatangan kereta.
Menurut Parman, jika terjadi kecelakaan dilokasi tersebut tentunya
pihak KAI harus bertanggungjawab karena tidak ada upaya dari pihak terkait untuk
mengatasi terjadinya kecelakaan. Semestinya kata dia, pihak KAI membangun plang
peringatan bagi pengendara seperti di lokasi rel KAI lainnya yang menjadi pusat
melintasnya kendaraan.
Ungkapan serupa dikatakan oleh Amir, salah satu warga yang mengaku
kesal dengan tidak perdulinya pihak KAI dengan keselamatan pengendara yang
melintas. Semestinya kata dia, pihak KAI mengutamakan pembuatan plang dan
penempatan petugas dilokasi yang intensitas kendaraan cukup tinggi seperti di
ruas Jalinteng tersebut.
“Pihak KAI sepertinya tidak memperdulikan hal itu. Padahal petugas
terlihat berdiri di stasiun setiap hari yang lokasinya hanya beberapa meter
saja dari lokasi rel yang dibiarkan menganga tersebut,” keluhnya.
Menurut Amir, pihak KAI kemungkinan akan membangun plang dan
menempatkan petugas dilokasi tersebut setelah terjadi kecelakaan. Sebelum
terjadi kecelakaan kemungkinan lokasi tersebut tidak ada dibangun plang dan
akan dibiarkan menganga.
No comments:
Post a Comment