OKU TIMUR – Pengendara yang akan melintasi
ruas Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera mulai dari perbatasan Kabupaten
OKU Timur hingga Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung harus berhati-hati. Ruas jalan
yang menghubungkan dua kabupaten tersebut saat ini mengalami kerusakan dengan
lubang jalan dimana-mana.
Meski ruas jalan terlihat mulus, namun lubang jalan cukup banyak
dengan kedalaman hingga mencapai 10-15 Centimeter (Cm) yang berpotensi
menyebabkan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) terlebih kondisi jalan yang
terlihat bagus dengan lubang jalan yang nyaris tak terlihat kerap membuat pengendara
baik sepeda motor maupun mobil membanting setir untuk menghindari lubang dan
mengambil badan jalan lain.
Beberapa titik ruas Jalinteng yang terdapap lubang cukup besar dan
dalam adalah diwilayah Minangbaru, perbatasan Kabupaten OKU, sepanjang jalan
hutan Barito, dan wilayah Kotabaru. Sejumlah pengendara mengaku beberapa kali
hampir mengalami kecelakaan baik karena terperosok kedalam lubang tersebut
maupun karena berusaha menghindar karena terkejut melihat libang yang cukup
dalam.
“Bahkan di daerah Minangbaru saya pernah pecah ban karena lubang
tepat berada di tikungan dan turunan. Jika tidak terbiasa melintasi ruas jalan
tersebut, dipastikan mobil ataupun motor akan terperosok. Mobil saya pernah
bannya meletus karena masuk kedalam lubang itu,” ungkap Marwan (28) warga
Belitang.
Menurut Marwan, kecelakaan tunggal dan kerusakan mobil karena
pecah ban di lokasi tersebut bukan hanya terjadi satu kali saja. Dia mengaku
sedikitnya melihat empat mobil yang terpaksa berhenti di tikungan tersebut
karena ban pecah yang disebabkan karena terperosok kedalam lubang yang cukup
dalam tersebut.
“Posisi lubang tepat berada di tikungan dengan turunan. Pengemudi tidak
akan menyangka dilokasi tersebut ada lubang menganga. Biasanya pengemudi akan
melintas dengan kecepatan sedang dan akan terkejut ketika melihat lubang itu. Yang
bisa menghindar akan berbahaya karena posisinya tepat berada di tengah jalan. Namun
jika tidak menghindar maka akan berakibat pada pecahnya ban mobil,” jelasnya.
Sementara Mahmud mengungkapkan hal serupa, dia mengaku pernah
terhempas karena sepeda motornya terperosok di lubang yang berlokasi di wilayah
hutan Barito. Dia mengaku tidak menyangka akan terperoksok kedalam lubang
tersebut mengingat ruas Jalinteng cukup mulus dan tidak ada tanda-tanda ada lubang
yang lebar dan dalam.
“Karena mengejar waktu, apalagi jalannya lurus saya memacu sepeda
motor. Saya terkejut melihat lubang menganga dan spontan langsung menarik rem. Ban
sepeda motor saya sempat berbunyi karena saya menarik rem dengan kuat. Karena tidak
bisa menghinda lagi akhirnya saya terjatuh karena terhempas masuk kedalam
lubang itu,” katanya.
No comments:
Post a Comment