
Tidak heran jika Kabupaten OKU Timur setiap hari libur selalu sepi
dan sangat jarang terlihat masyarakat berlalu lalang dijalan utama Kota Martapura.
Sebagian besar pengguna jalan adalah warga yang berjalan untuk pergi ke warung untuk
membeli kebutuhan sehari-hari.
Intensitas jalanan Kota Martapura hanya ramai digunakan pengendara
saat hari kerja yakni Senin hingga Sabtu saja. Namun mulai dari hari Sabtu dan Minggu
jalanan akan sepi dan hanya dipadati para Anak Baru Gede (ABG) saat sore hari
saja. Sementara siang hari jalanan sepi dan seperti kota mati.
Bukan hanya jalanan, bahkan pasar pun terlihat sangat sepi saat
hari libur karena biasanya yang berbelanja dipasar adalah para pegawai yang
bertugas di pemerintah yang bukan berdomisili tetap di OKU Timur.
Sepertinya pemerintah OKU Timur harus mengambil sebuah sikap atau kebijakan
agar pegawai yang bertugas di OKU Timur harus benar-benar berdomisli di OKU
Timur dan bukan warga asli OKU Timur yang sudah merantau.
“Ada yang mengaku asli OKU Timur. Tapi mereka sudah merantau dan
tidak pernah tinggal di OKU Timur lagi kecuali setelah menjadi pegawai. Orang seperti
itu tidak akan memiliki kepedulian untuk membangun OKU Timur. Mereka pasti akan
menghabiskan uang diluar yang telah mereka peroleh dari OKU Timur,” ungkap
seorang warga menyikapi sepinya jalanan OKU Timur setiap hari libur.
Tidak bisa dipungkiri kata warga lainnya, perbandingan jalanan OKU
Timur saat hari kerja dengan hari libur sangat berbedas jauh. Hal itu
semestinya sudah disadari pemerintah dan mereka sudah memiliki sulosinya.
No comments:
Post a Comment