Showing posts with label PERTANIAN. Show all posts
Showing posts with label PERTANIAN. Show all posts

Harga Beras Terus Naik

OKU TIMUR – Harga beras di Kabupaten OKU Timur sejak awal tahun 2015 lalu cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu dipicu oleh keterlambatan masa tanam petani sehingga menyebabkan menipisnya stok beras baik ditingkat petani maupun ditingkat pengepul.

Menurut Ketua Persatuan Penggilingan Padi (Perpadi)  Kabupaten OKU Timur Faisal Habibur SH harga beras untuk pembelian dari tingkat petani saat ini mencapai Rp. 9.300 hingga Rp. 9.500 per kilogram. Dibandingkan tahun sebelumnya, harga tersebut sangat tinggi.

“Jika membeli dengan petani saja sudah mencapai Rp. 9.500 penjual akan menjualnya kembali diatas Rp. 10 ribu per kilogram. Tergantung jarak dan kualitas beras. Tahun lalu harga beras dari petani hanya sekitar Rp. 9.000 per kilogram. Tahun ini harga beras benar-benar diluar prediksi,” kata Faisal

Salah satu penyebab tingginya harga beli beras dari tingkat petani kata Faisal adalah mundurnya masa tanam yang disebabkan oleh faktor cuaca yang tidak menentu. Semestinya kata dia, masa tanam dilakukan pada September  2014 sehingga masa panen akan dilakukan pada Februari 2015. Namun akibat cuaca yang tidak menentu menyebabkan petani mengundur masa tanam sehingga diprediksi masa panen akan dilaksanakan pada Maret 2015 mendatang.

“penyebab lain dari tingginya harga beras adalah banyaknya petani mengalihfungsikan lahan sawah mereka menjadi kebu karet yang membuat harga beras semakin tinggi karena stok yang menipis. Ketika karet masih mahal, petani berlomba-lomba menanam karet. Saat karet mengalami penurunan, petani kebingungan karena lahan yang mereka alihfungsikan masih belum menghasilkan,” terangnya.

Petani Jagung Kalang Kabut

OKU TIMUR – Petani jagung yang ada di Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten OKU Timur kalang kabut menyusul adanya serangan babi ke kebun jagung mereka sejak beberapa minggu terakhir. Serangan babi yang mencabut dan memakan buah jagung yang masih berumur beberapa bulan tersebut sudah sangat meresahkan dan merugikan petani jutaan rupiah. 

Berbagai upaya sudah dilakukan petani untuk mengusir dan memusanahkan babi yang setiap tahunnya selalu menjadi penganggu utama tanaman jagung tersebut. Namun usaha dan upaya petani untuk tenang meninggalkan kebun mereka tidak berhasil karena babi selalu datang ketika kebun jagung petani dibiarkan tanpa penghuni.

Harga Karet Terus Turun

OKU TIMUR – Harga getah karet di Kabupaten OKU Timur dalam satu bulan terakhir kembali mengalami penurunan sekitar Rp. 500 rupiah per kilogram. Harga getah karet dua mingguan saat ini hanya Rp 7.000 per kilogram dan karet mingguan Rp 5.000 per kilogram. Sebelumnya, harga karet dua mingguan mencapai Rp. 7.500 per kilogram dan harga karet mingguan sebesar Rp 5.000 per kilogram. 

Menurut Firman (35) warga Semendawai Timur ketika dikonfirmasi mengatakan, harga getah karet sejak beberapa tahun terakhir tidak pernah stabil dan selalu berubah-ubah. Petani kadang dipusingkan dengan harga karet yang tidak menentu hanya dalam kurun waktu beberapa minggu saja.

Saluran Irigasi Belitang Dibiarkan Jebol

OKU TIMUR – Saluran irigasi yang ada di Gumawang, Kecamatan Belitang tepatnya di jalan menuju Desa Tegal Harum BK 10 jebol sebanyak dua titik. Lokasi jebolnya saluran irigasi tersebut sudah berlangsung cukup lama dan dibiarkan begitu saja oleh pihak terkait tanpa adanya perbaikan.

Warga yang berdomisili disekitar lokasi tersebut mengatakan bahwa kerusakan ruas jalan yang tepat berada di saluran irigasi tersebut sudah terjadi cukup lama yang awalnya hanya rusak sedikit. Namun karena tingginya intensitas kendaraan yang melintas kerusakannya semakin lama semakin besar dan hingga saat ini kerusakannya bertambah.

Sungai Macak Selalu Rendam Sawah Petani

OKU TIMUR – Petani sawah di Kabupatenb OKU Timur yang berlokasi tidak jauh dari aliran Sungai Macak dihantui oleh Sungai Macak yang selalu merendam sawah mereka setiap kali terjadi hujan lama. 

“Saat ini sawah petani masih aman. Beberapa waktu lalu terjadi banjir di wilayah kecamatan Semendawai Timur, Semendawai Suku III dan beberapa kecamatan yang dilintasi Aliran Sungai Macak. Namun pada saat ini petani belum melakukan penanaman sehingga petani tidak terlalu khawatir,” ungkap Firman.

Menurut Firman, kekhawatiran petani saat ini mengalami peningkatan menyusul selesainya penanaman padi sejak 10 hari terakhir. Padi yang baru selesai ditanam dan belum memiliki akar yang kuat terancam hanyut jika aliran Sungai Macak meluap.