Pilkada OKUT Butuh Rp.33 Miliar

OKU TIMUR – Untuk melaksanakan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten OKU Timur menyusul Akhir Masa Jabatan (AMJ) bupati dan wakil Bupati OKU Timur berakhir pada Agustus mendatang, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) membutuhkan dana sebesar Rp. 33 Miliar.

“Kita masih menunggu MoU dengan Pemerintah OKU Timur tentang anggaran yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan Pemilukada tahun ini. Memang belum ditandatangani, namun KPUD sudah mengusulkan jumlah anggaran tersebut,” ungkap Ketua KPUD H Leo Budi Rachmadi SE.

Sementara untuk pelaksanaan tahapan kata dia, saat ini pihaknya masih menunggu Peraturan KPU tentang Pilkada yang belum terbit. Setelah seluruh Peraturan KPU terbit maka tahapan akan segera diselenggarakan. Sedangkan untuk penjaringan calon berdasarkan revisi terbatas UU Pilkada kata dia, akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang.

“OKU Timur akan menggelar pilkada pada Desember karena AMJ bupati dan wakil bupati habis pada Agustus 2015. Untuk kebutuhan Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK) tidak ada perubahan  yakni 20 kecamatan. Perubahan hanya terjadi pada panitia desa karena ada penambahan desa dari sebelumnya 296 Desa menjadi 329 des,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) OKU Timur Drs Idhamto mengatakan, Pemkab pada prinsipnya siap mecairkan dana yang dibutuhkan KPUD selaku lembaga penyelenggara Pemiliukada. Bahkan untuk anggarannya sudah ada di dalam APBD.  

Bertahun-Tahun Rel KA Dibiarkan Tanpa Plang

OKU TIMUR – Rel Kereta Api (KAI) yang terletak di Kelurahan Sungaituha, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur dibiarkan menganga tanpa plang sejak beberapa tahun lalu. Padahal lokasi rel tersebut tepat memotong di ruas Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera dengan intensitas kendaraan baik roda empat maupun roda dua yang cukup tinggi selama 24 jam.

Meskipun lokasi rel yang menganga hanya berjarak sekitar 15 meter dari stasuin, namun tidak ada upaya dari pihak KAI Untuk melakukan pembangunan plang dilokasi tersebut. Sejumlah pengendara yang melintas terpaksa berhati-hati karena tidak ada peringatan lanjutan yang memberitahukan kedatangan kereta api selain suara kereta yang terdengar dari kejauhan.

“Kalau tidak berhati-hati bisa saja tersambar kereta. Meskipun lokasi rel ini tepat berada di dekat stasiun, namun tidak ada upaya petugas untuk membuat plang. Terlebih rel ini berada di jalan lintas yang intensitas kendaraan sangat tinggi,” ungkap Suparman (34) salah satu pengendara yang mengaku nyaris tertabrak Kereta karena tidak mendengar adanya kedatangan kereta.

Menurut Parman, jika terjadi kecelakaan dilokasi tersebut tentunya pihak KAI harus bertanggungjawab karena tidak ada upaya dari pihak terkait untuk mengatasi terjadinya kecelakaan. Semestinya kata dia, pihak KAI membangun plang peringatan bagi pengendara seperti di lokasi rel KAI lainnya yang menjadi pusat melintasnya kendaraan.

Ungkapan serupa dikatakan oleh Amir, salah satu warga yang mengaku kesal dengan tidak perdulinya pihak KAI dengan keselamatan pengendara yang melintas. Semestinya kata dia, pihak KAI mengutamakan pembuatan plang dan penempatan petugas dilokasi yang intensitas kendaraan cukup tinggi seperti di ruas Jalinteng tersebut.

“Pihak KAI sepertinya tidak memperdulikan hal itu. Padahal petugas terlihat berdiri di stasiun setiap hari yang lokasinya hanya beberapa meter saja dari lokasi rel yang dibiarkan menganga tersebut,” keluhnya.

Menurut Amir, pihak KAI kemungkinan akan membangun plang dan menempatkan petugas dilokasi tersebut setelah terjadi kecelakaan. Sebelum terjadi kecelakaan kemungkinan lokasi tersebut tidak ada dibangun plang dan akan dibiarkan menganga.

Harga Beras Terus Naik

OKU TIMUR – Harga beras di Kabupaten OKU Timur sejak awal tahun 2015 lalu cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu dipicu oleh keterlambatan masa tanam petani sehingga menyebabkan menipisnya stok beras baik ditingkat petani maupun ditingkat pengepul.

Menurut Ketua Persatuan Penggilingan Padi (Perpadi)  Kabupaten OKU Timur Faisal Habibur SH harga beras untuk pembelian dari tingkat petani saat ini mencapai Rp. 9.300 hingga Rp. 9.500 per kilogram. Dibandingkan tahun sebelumnya, harga tersebut sangat tinggi.

“Jika membeli dengan petani saja sudah mencapai Rp. 9.500 penjual akan menjualnya kembali diatas Rp. 10 ribu per kilogram. Tergantung jarak dan kualitas beras. Tahun lalu harga beras dari petani hanya sekitar Rp. 9.000 per kilogram. Tahun ini harga beras benar-benar diluar prediksi,” kata Faisal

Salah satu penyebab tingginya harga beli beras dari tingkat petani kata Faisal adalah mundurnya masa tanam yang disebabkan oleh faktor cuaca yang tidak menentu. Semestinya kata dia, masa tanam dilakukan pada September  2014 sehingga masa panen akan dilakukan pada Februari 2015. Namun akibat cuaca yang tidak menentu menyebabkan petani mengundur masa tanam sehingga diprediksi masa panen akan dilaksanakan pada Maret 2015 mendatang.

“penyebab lain dari tingginya harga beras adalah banyaknya petani mengalihfungsikan lahan sawah mereka menjadi kebu karet yang membuat harga beras semakin tinggi karena stok yang menipis. Ketika karet masih mahal, petani berlomba-lomba menanam karet. Saat karet mengalami penurunan, petani kebingungan karena lahan yang mereka alihfungsikan masih belum menghasilkan,” terangnya.

Hati-hati Melintas di Jalinteng OKUT

OKU TIMUR – Pengendara yang akan melintasi ruas Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera mulai dari perbatasan Kabupaten OKU Timur hingga Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung harus berhati-hati. Ruas jalan yang menghubungkan dua kabupaten tersebut saat ini mengalami kerusakan dengan lubang jalan dimana-mana.

Meski ruas jalan terlihat mulus, namun lubang jalan cukup banyak dengan kedalaman hingga mencapai 10-15 Centimeter (Cm) yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) terlebih kondisi jalan yang terlihat bagus dengan lubang jalan yang nyaris tak terlihat kerap membuat pengendara baik sepeda motor maupun mobil membanting setir untuk menghindari lubang dan mengambil badan jalan lain.

Beberapa titik ruas Jalinteng yang terdapap lubang cukup besar dan dalam adalah diwilayah Minangbaru, perbatasan Kabupaten OKU, sepanjang jalan hutan Barito, dan wilayah Kotabaru. Sejumlah pengendara mengaku beberapa kali hampir mengalami kecelakaan baik karena terperosok kedalam lubang tersebut maupun karena berusaha menghindar karena terkejut melihat libang yang cukup dalam.

“Bahkan di daerah Minangbaru saya pernah pecah ban karena lubang tepat berada di tikungan dan turunan. Jika tidak terbiasa melintasi ruas jalan tersebut, dipastikan mobil ataupun motor akan terperosok. Mobil saya pernah bannya meletus karena masuk kedalam lubang itu,” ungkap Marwan (28) warga Belitang.

Menurut Marwan, kecelakaan tunggal dan kerusakan mobil karena pecah ban di lokasi tersebut bukan hanya terjadi satu kali saja. Dia mengaku sedikitnya melihat empat mobil yang terpaksa berhenti di tikungan tersebut karena ban pecah yang disebabkan karena terperosok kedalam lubang yang cukup dalam tersebut.

“Posisi lubang tepat berada di tikungan dengan turunan. Pengemudi tidak akan menyangka dilokasi tersebut ada lubang menganga. Biasanya pengemudi akan melintas dengan kecepatan sedang dan akan terkejut ketika melihat lubang itu. Yang bisa menghindar akan berbahaya karena posisinya tepat berada di tengah jalan. Namun jika tidak menghindar maka akan berakibat pada pecahnya ban mobil,” jelasnya.

Sementara Mahmud mengungkapkan hal serupa, dia mengaku pernah terhempas karena sepeda motornya terperosok di lubang yang berlokasi di wilayah hutan Barito. Dia mengaku tidak menyangka akan terperoksok kedalam lubang tersebut mengingat ruas Jalinteng cukup mulus dan tidak ada tanda-tanda ada lubang yang lebar dan dalam.

“Karena mengejar waktu, apalagi jalannya lurus saya memacu sepeda motor. Saya terkejut melihat lubang menganga dan spontan langsung menarik rem. Ban sepeda motor saya sempat berbunyi karena saya menarik rem dengan kuat. Karena tidak bisa menghinda lagi akhirnya saya terjatuh karena terhempas masuk kedalam lubang itu,” katanya.

Pegawai di OKU Timur Gajian Secara Manual

OKU TIMUR – Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan selain guru mulai tahun 2015 mengambil gaji secara manual menggunakan absensi dan amplop seperti pada zaman dahulu kala. Penggajian secara manual tersebut dilakukan untuk menggugah hati pegawai yang kerap tidak masuk bekerja dengan gaji yang selalu mengalir setiap bulannya.

Kebijakan penggajian secara manual tersebut diungkapkan Bupati OKU Timur H Herman Deru SH MM saat memberikan sambutan dalam pelantikan Honorer Kategori (K2) dan pelantikan serta serahterima jabatan eselon II, III dan IV dibalai rakyat Selasa (10/2).